Lirik Lagu Levitasi - Fynn Jamal, Zizi Kirana & Kaka Azraff
Intro (Fynn Jamal)
demi jalan-jalan yang sunyi
yang dipaksa aku berseorang
di bingit malam...aku...berani...
manusia terlalu perlu berkelompok
kalau sendiri serasa mati
tetap aku tak sudi beramai
aku berani...aku berani...
(levitasi)
Verse 1 (Fynn Jamal)
lima belas ribu tiga ratus dua puluh empat saat
aku hitung akhir detik kita dekat-dekat
masih aromamu kuat sitrus yang melekat
akal berselirat urat ke belikat sarat
ku tak pasti apa terjadi
sumpah ku tak pernah begini
tolong khabarkan, cara lekaskan
cepatkan, pantaskan masa berjalan
kau sesungguhnya ketagihan
biar satu dunia terbutakan matanya, pandangnya
biarkan, mungkin pada mereka kau tak terlihatkan
jasadnya, biarkan
perlu apa dihebahkan
bukannya pertandingan
yang terpasti, kau di sisi
yang ku rasa
Chorus
levitasi...
hadirmu membawa misteri...
ku terpisah dari bumi...
terapung
di awang-awangan...
bersama kita keasyikan...
rasakan levitasi...
Verse 2 (Kirana)
sunyi, lari, dengan hingarnya cinta yang kau bawa, sini
meski ku sendirian menongkah, seorangan menadah
ku tak lagi terkejut, terhinjut, diserabut berserah pada ribut
cukup kita tahu apa yang kita tahu
cukup dengan cukup apalah orang tahu
terapung, tergantung ke langit hujung berdua ke tua cinta diusung
dunia bagai membubuh matanya di depan aku
mencari cela, silap, hina dan gelap aku
seakan menyuruhku berhenti bergemuruh
bila beransur guruh berlabuh di langit tujuh
perlu apa dihebahkan, bukannya pertandingan
yang terpasti kau disisi, yang ku rasa
Chorus
levitasi...
hadirmu membawa misteri...
ku terpisah dari bumi...
terapung
di awang-awangan...
bersama kita keasyikan...
rasakan levitasi...
(Bridge : Puisi Fynn Jamal)
entahlah tentang manusia...
mungkin pada riuh...datang kekebalan...
mungkin pada bising...muncul kekuatan...
maka riuhlah, maka bisinglah
aku tak hairan
angin kencang aku tak takut
dengar aku jerit pada langit, gunung, rimba dan laut
aku berani...aku berani...
Verse 3 (Kaka)
kotakan nawaitu
katakan nan hakiki
madunya masih ditagihi
dari tabir balaclava ku dihakimi
masih digembala rejim yang menzalimi
ay...nyalakan pelita hindari kegelapan
nantikan cahaya nur bergemerlapan
di petala lapan emas berdakapan
nantikan keberangkatan
dalam perjalanan
dengar lagu Rindu
senandung lama yang memilu
dihargainya satu, dibencinya seribu
restukan ekstradiksi ke halaman nibiru
sakti dan magika mainan seketika
di persada kalachakra jangan leka
demi kebebasan, esok yang merdeka
hati terbang mencari yang esa
Chorus
levitasi...
hadirmu membawa misteri...
ku terpisah dari bumi...
terapung
di awang-awangan...
bersama kita keasyikan...
rasakan levitasi...
Intro (Fynn Jamal)
demi jalan-jalan yang sunyi
yang dipaksa aku berseorang
di bingit malam...aku...berani...
manusia terlalu perlu berkelompok
kalau sendiri serasa mati
tetap aku tak sudi beramai
aku berani...aku berani...
(levitasi)
Verse 1 (Fynn Jamal)
lima belas ribu tiga ratus dua puluh empat saat
aku hitung akhir detik kita dekat-dekat
masih aromamu kuat sitrus yang melekat
akal berselirat urat ke belikat sarat
ku tak pasti apa terjadi
sumpah ku tak pernah begini
tolong khabarkan, cara lekaskan
cepatkan, pantaskan masa berjalan
kau sesungguhnya ketagihan
biar satu dunia terbutakan matanya, pandangnya
biarkan, mungkin pada mereka kau tak terlihatkan
jasadnya, biarkan
perlu apa dihebahkan
bukannya pertandingan
yang terpasti, kau di sisi
yang ku rasa
Chorus
levitasi...
hadirmu membawa misteri...
ku terpisah dari bumi...
terapung
di awang-awangan...
bersama kita keasyikan...
rasakan levitasi...
Verse 2 (Kirana)
sunyi, lari, dengan hingarnya cinta yang kau bawa, sini
meski ku sendirian menongkah, seorangan menadah
ku tak lagi terkejut, terhinjut, diserabut berserah pada ribut
cukup kita tahu apa yang kita tahu
cukup dengan cukup apalah orang tahu
terapung, tergantung ke langit hujung berdua ke tua cinta diusung
dunia bagai membubuh matanya di depan aku
mencari cela, silap, hina dan gelap aku
seakan menyuruhku berhenti bergemuruh
bila beransur guruh berlabuh di langit tujuh
perlu apa dihebahkan, bukannya pertandingan
yang terpasti kau disisi, yang ku rasa
Chorus
levitasi...
hadirmu membawa misteri...
ku terpisah dari bumi...
terapung
di awang-awangan...
bersama kita keasyikan...
rasakan levitasi...
(Bridge : Puisi Fynn Jamal)
entahlah tentang manusia...
mungkin pada riuh...datang kekebalan...
mungkin pada bising...muncul kekuatan...
maka riuhlah, maka bisinglah
aku tak hairan
angin kencang aku tak takut
dengar aku jerit pada langit, gunung, rimba dan laut
aku berani...aku berani...
Verse 3 (Kaka)
kotakan nawaitu
katakan nan hakiki
madunya masih ditagihi
dari tabir balaclava ku dihakimi
masih digembala rejim yang menzalimi
ay...nyalakan pelita hindari kegelapan
nantikan cahaya nur bergemerlapan
di petala lapan emas berdakapan
nantikan keberangkatan
dalam perjalanan
dengar lagu Rindu
senandung lama yang memilu
dihargainya satu, dibencinya seribu
restukan ekstradiksi ke halaman nibiru
sakti dan magika mainan seketika
di persada kalachakra jangan leka
demi kebebasan, esok yang merdeka
hati terbang mencari yang esa
Chorus
levitasi...
hadirmu membawa misteri...
ku terpisah dari bumi...
terapung
di awang-awangan...
bersama kita keasyikan...
rasakan levitasi...